Kehadiran teknologi dewasa ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan di dalam kehidupan. Terutama untuk anak-anak, teknologi bagaikan musuh para orang tua yang harus dihindarkan dari hadapan sang anak. Teknologi yang berkembang di dalam gadget bisa berdampak baik namun bisa juga berdampak buruk.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kita tidak dapat menghindari kemajuan teknologi yang sangat pesat. Sebagian orang tua mampu memproteksi sang anak dari pengaruh buruk gadget, namun bagi orang tua yang tidak berhasil justru membuat sang anak kecanduan akan gadget.
Akibatnya, banyak anak-anak yang malas untuk belajar. Mereka lebih pandai untuk bermain gadget bahkan tanpa diajarkan daripada membaca buku. Padahal buku adalah jendela dunia yang mampu mengantarkan ke gerbang kesuksesan. Namun kehadiran gadget mampu menggusur keberadaan buku bacaan di kalangan anak-anak.
Kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh beberapa orang yang prihatin akan menurunnya minat baca sang anak. Berdirinya bimbingan belajar BIBA (Bimbingan Baca dan Matematika) adalah wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan membaca dan berhitung matematika.
Memang tidak mudah untuk mengajarkan sang anak dalam membaca, terlebih dengan kehadiran gadget yang sudah mulai mempengaruhi anak-anak. Berbekal pengalaman dan kecintaan terhadap dunia pendidikan anak-anak terutama pada anak-anak usia dini dan tumbuh kembang anak, BIBA menyediakan para mentor yang berpendidikan dan berpengalaman.
BIBA memberikan pelajaran membaca yang dinamakan metode Basic yang dibagi menjadi 4 tingkatan. BACA 1 anak-anak akan diajarkan huruf abjad yang dibagi menjadi huruf hidup, aiueo dan huruf mati bcdfghjklmnpqrstvwxyz.
Tingkat BACA 2 anak-anak akan diajari huruf konsonan yaitu penggabungan 2 huruf mati yang membentuk suatu intonasi yang baru seperti ng, ny, sy, kh. Dalam level ini anak akan diajarkan cara membaca huruf-huruf konsonan tersebut.
Setelah melewati pengenalan mengenai huruf abjad dan macam-macam huruf lainnya, di tingkat BACA 3 anak-anak akan diajarkan 2-3 konsonan dan juga cerita. Pada tahap ini sang anak mulai diajarkan cara membaca dengan mengeja kata demi kata lalu kalimat demi kalimat dan membaca satu cerita.
Setelah anak dilatih untuk mengeja, lama kelamaan sang anak akan mampu membaca namun masih dengan kemampuan yang lambat. Di tingkat BACA 4 sang anak difokuskan pada kelancaran membaca, dari mulai mengeja perkata menjadi membaca dengan lancar tiap kata.
BACA 4 juga merupakan program pra Sekolah Dasar, dimana sang mentor diharuskan mengajarkan sang anak agar mental dan kemampuan baca anak dapat digunakan saat anak-anak mulai memasuki sekolah dasar. Supaya anak telah siap saat memasuki dunia sekolah.
Metode-metode yang diajarkan di BIBA didukung dengan produk-produk yang full color dan inovatif yang mampu membuat sang anak dapat dengan mudah mengerti dan memahami apa yang diajarkan oleh para mentornya ketika sedang belajar.
Mengajarkan anak terutama anak-anak yang telah kecanduan gadget memanglah tak mudah. Peran orang tua dan guru yang harus melawan hasrat bermain sang anak terhadap gadget. Dengan membimbing anak melalui program bimbingan belajar, menjadikan anak menjadi anak yang disiplin dan tanggung jawab atas pelajaran.
Melaui metode-metode inovatif seperti apa yang telah disediakan oleh BIBA bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi kurangnya minat baca sang anak. Dengan metode yang baik dan benar serta mentor yang paham dengan kondisi anak membuat anak menjadi tertarik akan membaca dan mudah memhami segala pelajaran yang diajarkan.