Dari masa ke masa, tingkat kesulitan materi pelajaran termasuk mahir calistung, yang dihadapi siswa semakin meningkat. Anak-anak dituntut untuk dapat berpikir cepat dan kreatif. Hal ini dapat berakibat buruk bagi anak-anak pra-sekolah yang tidak mempersiapkan diri.
Masa-masa pra-sekolah adalah masa di mana anak cepat menyerap sesuatu. Untuk itu, diperlukan aktivitas yang positif untuk mengisi waktunya. Pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dipantau sejak dini.
Dibutuhkan peran orangtua yang sangat besar guna mendukung tumbuh kembang anak. Persiapan yang matang akan membantu anak menyerap ilmu dengan baik. Calistung adalah pelajaran pertama dan utama yang penting untuk dimulai sejak dini.
Ya, mahir calistung adalah kemampuan dasar yang perlu dilatih dengan optimal. Namun, orangtua perlu memperhatikan cara yang tepat untuk membuat anak tertarik untuk belajar. Orangtua tidak boleh memaksa dan memarahi anak.
Biarkan mereka berkembang sesuai minat dan bakat mereka. Hal ini penting agar kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional tumbuh seimbang. Karena itu, orangtua harus memahami cara pembelajaran yang sesuai dengan usia.
Salah satu cara yang bisa diterapkan untuk memulai calistung adalah dengan mengajaknya bermain.
Permainan tradisional maupun modern dapat orangtua coba di rumah. Contoh permainan tradisional adalah dengan mengenalkan lego huruf, puzzle huruf, dan sejenisnya. Sedangkan contoh permainan modern adalah aplikasi game calistung yang bisa diinstalasi di gadget.
Permainan tradisional sangat baik untuk menunjang interaksi anak dan orangtua. Orangtua harus turut aktif mengajaknya bermain sambil belajar. Proses ini sangat penting untuk membangun semangat dan jati diri anak selanjutnya.
Penggunaan game calistung tentu lebih baik dibanding game lain yang seringkali berdampak negatif. Tapi, orangtua perlu mengawasi penggunaan gadget agar tidak kecanduan. Imbangi penggunaan buku dan kertas untuk membiasakan diri di masa sekolah.
Masih sangat banyak cara lainnya yang dapat dicoba di rumah. Yang terpenting adalah kedepankan interaksi yang menyenangkan agar anak-anak belajar sesuai dengan umurnya. Dengan begitu, anak akan merasa senang dan diperhatikan.
Lantas, mengapa calistung sangat penting untuk dibiasakan sejak dini?
Seperti fenomena sebelumnya, hal ini dibutuhkan untuk mempersiapkan anak di masa sekolah. Setidaknya ada 4 hal utama yang menjadi jawaban dari pertanyaan tersebut
Pertama, anak dapat dengan mudah menyerap ilmu yang diberikan di sekolah. Terlebih jika sekolah tersebut adalah sekolah bilingual (menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia). Pemahaman bahasa akan lebih lancar jika anak sering membaca dan menulis.
Kedua, anak yang senang membaca cenderung memiliki pengetahuan umum yang luas. Anak selalu memiliki rasa ingin tahu dan mampu memilah informasi dengan benar. Kemampuan ini penting untuk meningkatkan tingkat literasi Indonesia yang masih rendah.
Ketiga, keterampilan menulis penting untuk meningkatkan kemampuan mengekspresikan pikiran dalam tulisan. Contohnya saja, seseorang yang terampil menggambar ingin memasuki jurusan Arsitektur saat kuliah. Dirinya juga harus mampu menyusun karya tulis (skripsi) dari proyek yang dibuatnya.
Keempat, kemampuan menghitung yang handal bukan hanya ditujukan agar anak pandai dalam matematika. Namun juga penerapan dalam kehidupan seperti halnya aritmetika sosial mengenai jual-beli dan sebagainya. Menghitung juga merupakan dasar dari ilmu komputer yang mendukung kemajuan teknologi saat ini.
Jadi, kemampuan mahir calistung ini memang sangat penting karena terdapat sangat banyak keuntungan. Orangtua harus memiliki paradigma bahwa anak yang mahir calistung bukan ditujukan untuk menjadi juara. Melainkan ditujukan untuk keberhasilan jangka panjang yang menunjang berbagai jenis minat dan bakatnya.
One Response